Mengenal Kondom Pria, Salah Satu Alat Kontrasepsi
Kondom untuk pria dipilih untuk kontrasepsi karena praktis dan mudah didapat. Jika digunakan dengan benar, kondom dapat mencegah kehamilan dan melindungi terhadap penyakit menular seksual (penyakit menular seksual).
Baca : Obat Herbal Zakar Bengkak Sebelah
Pada dasarnya, tujuannya adalah untuk mencegah kehamilan, menghentikan sperma memasuki vagina dan mencapai telur, yakni sebagai penghalang fisik.
Bagaimana Cara Memakainya?
Penggunaan kondom untuk pria jauh lebih mudah daripada kondom wanita. Selain itu, kondom pria juga perlu digunakan sesaat sebelum bercinta.
- Karena kondom rentan terhadap barang tajam seperti perhiasan dan kuku, hati-hati membongkar kondom.
- Dorong dengan jari telunjuk dan ibu jari untuk menghilangkan kemungkinan udara yang terjebak di ujung kondom.
- Pakailah penis yang ereksi pada kondom. Jika Anda meninggalkan sekitar 1 cm di ujung kondom, Anda tidak memiliki wadah sperma.
- Gulung keras, kondom berada dalam posisi berlawanan saat Anda segera menukarkan kondom baru.
- Penis masih ejakulasi segera dan kemudian menghilangkan kondom yang sudah ada.
- Untuk menghapusnya, tahan bagian bawah kondom di pangkal penis.
- Tolong jangan tumpahkan sperma dengan perlahan melepaskannya.
- Pembuangan kondom bekas di tong sampah.
- Kondom Baru Silakan kenakan setiap kali Anda melanjutkan seks setelah ejakulasi.
- Kondom harus digunakan dengan pelumas berbahan dasar air. Pelumas berbasis minyak atau prosedur vagina tertentu dapat mengurangi keefektifan kondom.
Jangan mengambil risiko menyentuh vagina sebelum kondom terhubung dengan benar. Juga, waspadalah terhadap kerusakan dan kebocoran penggunaan kondom. Hal ini dapat menyebabkan penularan kehamilan dan penyakit menular seksual. Silakan berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis Anda saat hal itu terjadi.
Kapan Kondom Dipakai?
Kondom harus menggunakan hubungan seksual atau kontak, setiap saat untuk tubuh orang lain, seperti saat menerima seks oral. Bila digunakan sebelum kontak seksual, lepaskan segera setelah ejakulasi.
Baca Juga : Gangguan Ereksi Pada Pria, Mari Cari Tahu Penyebabnya
Kondom pria memiliki tingkat kemanjuran 98 persen untuk mencegah kehamilan. Dengan hati-hati, Anda bisa lebih mengoptimalkan efeknya.
Mengenal Jenis-jenis Kondom
Kondom tersedia untuk berbagai bentuk, ukuran, bahan, dan karakteristik lainnya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
- Bahan baku
Secara khusus, bahan utama kondom lateks, plastik dan jenis membran hewan. Lateks dianggap paling efektif dalam mencegah penularan penyakit menular seksual. Di sisi lain, kondom dari hewan seperti film kulit kambing yang nyaman bagi mereka yang alergi terhadap lateks.
- Ukuran
Ini terbuat dari ukuran kondom standar, dan ukuran ekstra besar seperlunya.
- Ketebalan
Ada juga kondom dengan keamanan tinggi, atau juga ketebalan ekstra kondom tipis. Kondom digunakan untuk pria yang memiliki hubungan seksual yang tebal, umumnya anal, dan sering memiliki masalah kondom biasa. Mengenal Kondom Pria, Salah Satu Alat Kontrasepsi.
- Bentuk
Untuk menahan air mani, kebanyakan kondom memiliki ujung kerucut, tapi jangan berpisah.
- Kandungan spermisida
Sudah mengandung spermisida pelumas yang terkandung pada kebanyakan kondom. Spermisida adalah obat yang bisa membunuh sel sperma. Ini bertujuan untuk memberi lebih banyak perlindungan pada kondom untuk mencegah kehamilan. Namun, spermisida dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual.
- Rasa
Rasa tambahan dan kondom bebas pelumas adalah jenis yang tepat untuk seks oral. Kondom yang mengandung spermisida tidak dianjurkan untuk seks oral karena meninggalkan rasa tidak enak di lidah.
- Warna
Ada berbagai warna kondom, Anda bisa memilih sesuai dengan keinginan Anda.
Baca : Obat Herbal Zakar Bengkak Sebelah
Hal-hal yang Mengganggu Efektivitas Kondom
Kondom yang terlalu tebal saat menggunakan lapisan tidak berisiko patah atau robek. : Beberapa alasan dapat menyebabkan hal ini, seperti berikut ini
- Terkena panas
Dompet dan mobil bukan tempat yang cocok untuk diletakkan terutama kondom, dibuat lateks.
- Kedaluwarsa
Hindari penggunaan kondom yang sudah lewat masa kedaluwarsanya.
- Pelumas
Gunakan pelumas berbahan dasar air, terutama untuk kondom lateks. Kondom lateks sebaiknya tidak menggunakan pelumas berbasis minyak bumi seperti minyak bayi, petrolatum atau minyak lainnya. Bahan ini bisa merusak lateks.
- Ukuran tidak pas
Untuk menghindari kondom, kenakan dengan ukuran yang pas terlalu sempit atau terlalu longgar untuk dipakai.
- Melemahnya ereksi
Melemahkan dan menghilangkan kondom sesegera mungkin pada ereksi Anda.
Risiko Pemakaian Kondom
Meski kondom relatif aman, Anda tetap perlu waspada terhadap kemungkinan alergi pada kondom lateks.
Kejadian iritasi kulit pada penis merupakan salah satu tanda alergi yang terjadi. Mohon jangan remehkan. Jenis alergi ini bisa mengancam kehidupan jika tergolong keras.
Ini membuatnya relatif mudah, tapi tolong baca peraturan penggunaan kondom dalam kemasannya. Harap melindungi kehidupan kondom untuk mencegah produk kadaluarsa. Hindari kondom lateks jika Anda atau pasangan Anda berisiko terkena alergi. Silakan berkonsultasi dengan dokter atau spesialis Anda untuk pilihan kontrasepsi yang sesuai untuk Anda berdua. Mengenal Kondom Pria, Salah Satu Alat Kontrasepsi.
Baca Juga : Waspada, Remaja Pria Lebih Beresiko Mengidap Torsio Testis